RatuBuah.com - Rasa pedas adalah salah satu citarasa favorit masyarakat Indonesia. Salah satu jenis bumbu yang sering digunakan untuk masakan pedas adalah paprika.
Banyak orang mengira, paprika disebut cabai paprika (Capsicum annum var. grossum L.), namun ternyata secara sistematika tumbuhan, paprika masuk kedalam family Solanaceae (terong- terongan).
Kingdom (Kerajaan): Plantae
Sub Kingdom: Viridiplantae
Infra Kingdom: Streptophyta
Super Divisi: Embryophyta
Division (Divisi): Tracheophyta
Sub Divisi: Spermatophytina
Class (Kelas): Magnoliopsida
Super Ordo: Asteranae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Capsicum L.
Spesies: Capsicum annum L.
Paprika berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan dan telah dibudidayakan sebelum Colombus mendarat di benua itu. Hingga akhirnya budi daya paprika menyebar ke Eropa dan Asia setelah tahun 1500-an. Di mana pada awal penyebaran di Eropa, tanaman ini dibudidayakan di lahan terbuka (outdoor).
Buah paprika sendiri memiliki banyak jenis, berbeda dari sisi bentuk, ukuran, warna serta rasa. Kamu mungkin juga sering menemui paprika yang berwarna merah, kuning bahkan hijau. Buah paprika ini memiliki rongga pada bagian dalamnya, berdaging tebal dan agak manis serta tidak memiliki rasa pedas walaupun memiliki wangi yang menusuk.
Buah paprika sendiri akan terbentuk setelah terjadi penyerbukan bunga. Sementara biji paprika memiliki jumlah yang sedikit dan tersusun secara bergerombol atau saling melekat satu sama lain. Bentuknya bulat dan tipis, serta berwarna putih kekuning-kuningan.
Ukurannya pun lebih besar bila dibandingkan dengan biji cabai rawit misalnya. Biji-biji yang nantinya akan digunakan dalam penyerbukan tanaman (benih).
Berikut adalah kandungan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang terdapat di dalam 100 gram (g) paprika:
Air: 93,8 g
Energi: 20 Kal
Protein: 0,86 g
Lemak: 0,17 g
Karbohidrat: 4,64 g
Serat: 1,7 g
Kalsium: 10 mg
Zat besi: 0,34 mg
Magnesium: 10 mg
Fosfor: 20 mg
Kalium: 175 mg
Natrium: 3 mg
Seng: 0,13 mg
Fluoride: 2 mcg
Vitamin C: 80,6 mg
Thiamin (vitamin B1): 0,057 mg
Riboflavin (vitamin B2): 0,028 mg
Vitamin E: 0,37 mg
Folat: 10 mcg
Kolin: 5,5 mg
Beta karoten: 208 mcg
Vitamin A: 111 mcg
Kandungan antioksidan di dalam paprika tergolong tinggi. Beberapa jenis antioksidan yang bisa ditemukan pada paprika antara lain adalah lutein dan zeaxanthin.
Manfaat lutein dan zeaxanthin dari paprika adalah memelihara kesehatan mata serta mencegahnya dari berbagai gangguan, seperti katarak dan degenerasi makula. Tak hanya itu, paprika juga mengandung vitamin A, C, dan E yang juga baik untuk menjaga kesehatan mata Anda.
Kamu mungkin menyadari bahwa paprika memiliki warna yang beraneka ragam, seperti merah, kuning, dan hijau. Perbedaan warna-warna tersebut muncul berkat adanya pigmen karotenoid. Nah, karotenoid dalam paprika ternyata dapat memberikan manfaat untuk kesehatan tulang Anda.
Hal ini diungkapkan melalui sebuah studi yang terdapat di Food and Nutrition Research. Menurut studi tersebut, kandungan karotenoid pada paprika dapat membantu mencegah kerusakan tulang, terutama pada wanita yang telah memasuki masa menopause.
Dengan makan paprika, kamu juga bisa memperoleh manfaat menguatnya sistem imun tubuh. Ini berkat kandungan antioksidan yang tinggi di dalam paprika, mulai dari betakaroten, vitamin C, hingga lutein. Mengonsumsi makanan yang tinggi akan antioksidan dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Hasilnya, tubuh kamu akan terhindar dari berbagai penyakit.
Manfaat selanjutnya dari paprika adalah menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan sebuah artikel dari jurnal Nutrients, kandungan capsaicin di dalam paprika diyakini mampu mencegah risiko penyakit kardiovaskular, salah satunya aterosklerosis atau pengerasan arteri.
Ditambah lagi, paprika memiliki kandungan kalium yang tinggi. Kalium bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah Anda. Jika tekanan darah di dalam tubuh normal, Anda akan terhindar dari risiko penyakit jantung serta pembuluh darah.
Khasiat berikutnya yang tak kalah menarik dari paprika adalah menjaga agar kadar gula darah tetap normal. Tak hanya mampu mencegah penyakit jantung, kandungan capsaicin dalam paprika juga dipercaya dapat menurunkan gula darah.
Paprika juga memiliki kandungan bersifat antidiabetik yang artinya bagus untuk mencegah risiko penyakit diabetes.
Untuk Anda yang ingin memiliki berat badan ideal, paprika bisa menjadi pilihan menu yang wajib Anda coba. Pasalnya, mengonsumsi paprika dapat membantu tubuh membakar lemak dan energi lebih cepat. Ditambah lagi, sebuah studi dari jurnal Appetite menunjukkan bahwa konsumsi 2 miligram (mg) capsaicin per hari selama 12 minggu bisa membantu memperkecil lingkar pinggang.
Nah, itulah deretan manfaat buah paprika untuk kesehatan yang perlu kamu ketahui. Namun, sesuatu yang berlebihan pada dasarnya tidaklah baik. Maka dari itu, tetap makan sesuai porsi ya!