RatuBuah.com - Siapa nih yang suka makan tomat? Yap, buah berwarna merah ini memang sering dijadikan sebagai pendamping sayuran. Namun bukan berarti tomat termasuk ke dalam jenis sayuran ya. Jika ditilik dari klasifikasi botani dan ilmu pengetahuan, tomat masuk dalam kategori buah-buahan.
Mengapa? Tomat memiliki biji di dalamnya dan tumbuh dari bunga tanaman. Seperti buah sejati lainnya, tomat terbentuk dari bunga kuning kecil dan mengandung banyak biji. Untuk mengenal buat tomat lebih dalam, yuk simak penjelasan berikut hingga tuntas!
Berikut klasifikasi buah tomat yang perlu kamu ketahui
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Solanales/Tubiflorae
Family : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Species : Lycopersicum esculentum Mill.
Tanaman tomat diduga berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Pengembangan budidayanya kemudian semakin meluas di berbagai negara di dunia, termasuk kawasan Asia. Di Filipina, tanaman tomat diperkenalkan pada tahun 1571, kemudian ditanam di negara lainnya di Asia. Masuknya tanaman tomat ke Indonesia diduga pada tahun 1811.
Bunga tomat merupakan bunga majemuk, terletak dalam rangkaian bunga yang terdiri atas 4-14 kuntum bunga yang menggantung pada rangkaian bunga. Buahnya berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih atau oval. Buah yang masih muda berwarna hijau muda sampai hijau tua.
Buah yang sudah tua berwarna merah cerah atau merah kekuningan. Sementara untuk bijinya berbentuk pipih, berbulu dan diselimuti daging.
Dalam 100 gram tomat, kamu bisa menemukan berbagai kandungan nutrisi yang menyehatkan bagi tubuh, seperti berikut ini:
Air: 93 gram
Energi: 24 kalori
Protein: 2 gram
Lemak: 0.7 gram
Karbohidrat: 3.3 gram
Serat: 1.8 gram
Kalsium: 5 miligram (mg)
Fosfor: 27 mg
Zat besi: 0.5 mg
Natrium: 10 mg
Kalium: 210 mg
Tembaga: 0.07 gram
Seng: 0.2 mg
Beta-Karoten: 384 mikrogram (mcg)
Karoten total: 320 mcg
Thiamin (Vitamin B1): 0.07 mg
Riboflavin (Vitamin B2) 0.04 mg
Niasin: 0.7 mg
Vitamin C: 30 mg
Sebuah penelitian dalam European Journal of Public Health menyebutkan bahwa kandungan likopen dan beta-karoten dalam tubuh dapat memengaruhi risiko Anda terhadap serangan jantung. Semakin rendah kadar likopen dan beta-karoten, semakin tinggi risiko Anda mengalami serangan jantung.
Oleh sebab itu, mengonsumsi buah tomat yang kaya akan likopen dan beta-karoten dapat memberikan manfaat untuk menekan risiko mengalami salah satu penyakit jantung yang mematikan tersebut. Tak hanya itu, kandungan likopen juga berkhasiat menurunkan kadar kolesterol jahat yang merupakan faktor risiko dari penyakit jantung.
Bahkan, kandungan likopen yang terdapat dalam buah tomat juga memberikan efek perlindungan terhadap lapisan dalam pembuluh darah, sehingga berpotensi menurunkan risiko terjadinya pembekuan darah.
Selain buah jeruk, ternyata tomat termasuk salah satu buah terbaik sebagai sumber vitamin C dan antioksidan. Kandungan nutrisi yang melimpah dalam buah tomat ini memberikan manfaat dalam melawan pembentukan radikal bebas penyebab kanker.
Tak hanya itu, kandungan beta-karotene dalam tomat juga memiliki manfaat untuk mencegah pembentukan tumor pada penderita kanker prostat. Hal ini telah terbukti melalui penelitian pada tahun 2016 dalam jurnal berjudul Molecular Cancer Research.
Belum lagi kandungan likopen dalam tomat yang ternyata memiliki manfaat lebih dari sekedar memberi warna merah pada buah ini. Likopen termasuk salah satu jenis polifenol yang dapat membantu pencegahan terhadap kanker prostat. Meski begitu, para ahli masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat-manfaat tersebut.
Salah satu manfaat yang bisa Anda dapatkan dari mengonsumsi buah tomat adalah membantu mengatasi penyakit diabetes. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian pada tahun 2017 yang menyatakan bahwa pasien diabetes tipe 1 yang mengonsumsi makanan kaya serat mengalami penurunan kadar gula darah dalam tubuh.
Sementara itu, pasiendiabetes tipe 2 juga mengalami penurunan pada kadar gula darah hingga kadar lemak dalam tubuh. Oleh sebab itu, tak heran jika buah tomat dapat membantu mengatasi penyakit diabetes, karena dalam secangkir buah tomat, terdapat 2 gram serat.
Bahkan, The American Diabetes Association, menyarankan untuk mengonsumsi 25 gram serat setiap hari untuk wanita dan 38 gram serat setiap hari untuk pria jika ingin mengatasi penyakit kencing manis ini.
Jika Anda sedang mengalami sembelit atau susah buang air besar, mengonsumsi buah tomat mungkin dapat membantu mengatasi kondisi tersebut. Pasalnya, kandungan air dan serat pada tomat dapat membantu melancarkan pergerakan usus dan sehingga buang air besar menjadi lancar.
Selain itu, serat dapat membuat kotoran yang terdapat pada usus terdorong keluar sehingga membantu mengurangi konstipasi atau sembelit. Tak heran jika buah tomat sering kali mendapat julukan sebagai buah pencahar.
Namun, uniknya, buah tomat juga baik dikonsumsi untuk mencegah diare. Oleh sebab itu, buah ini dapat memberikan manfaat untuk kesehatan pencernaan, mengingat buah ini dapat mengatasi kedua masalah utama pada sistem pencernaan.
Sebuah penelitian pada tahun 2011 menemukan bahwa kombinasi pasta tomat dan minyak zaitun dapat melindungi kulit Anda dari kerusakan akibat paparan sinar matahari. Tak hanya itu, kombinasi tersebut juga mendorong produksi pro-kolagen.
Seperti yang sudah banyak diketahui, kolagen merupakan komponen penting dalam pertumbuhan kulit, rambut, hingga kuku. Namun, tak hanya itu, kandungan vitamin C pada buah tomat juga memiliki peranan penting dalam pembentukan kolagen dalam tubuh.
Tubuh yang kekurangan vitamin C akan sangat rentan terhadap kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari, polusi, dan asap. Jika Anda membiarkannya begitu saja, kulit akan lebih cepat keriput, kendur, muncul bercak hitam, hingga berbagai masalah kesehatan kulit lainnya.
Nah, itulah seputar informasi mengenai manfaat buah tomat. Semoga bermanfaat!