Ratubuah.com - Pete, atau yang secara formal ditulis petai, disukai banyak orang tetapi secara bersamaan juga sering dihindari. Orang-orang biasanya menghindari pete karena terganggu dengan bau yang kurang sedap setelah menyantapnya. Bau tersebut dianggap dapat mengganggu kenyamanan orang-orang di sekitar plus menurunkan kepercayaan diri.
Namun, jika Anda tahu fakta seputar pete, mulai dari manfaat, cara mengolah, hingga cara menghilangkan baunya, dijamin setelah itu Anda tak akan lagi menghindari pete.
Petai, pete, atau dalam bahasa Inggris disebut bitter bean, merupakan suku polong-polongan (Fabaceae) dan anak-suku petai-petaian. Pete tersebar luas di nusantara bagian barat dan menjadi makanan favorit bagi kebanyakan masyarakat suku Sunda dan Betawi.
Untuk dikonsumsi, pilihlah pete yang masih muda dalam keadaan segar (mentah) ataupun pete yang direbus. Biasanya, pete dinikmati bersama dengan sambal terasi pedas.
Banyak orang menyukai pete, namun tak sedikit pula yang menghindarinya karena ada efek bau setelah memakannya. Bau tersebut bisa dirasakan melalui bau mulut ataupun bau saat buang air kecil.
Bau ini sesungguhnya berasal dari kandungan asam amino dengan unsur sulfur atau belerang yang cukup tinggi pada pete. Meskipun berbau, asam amino ternyata memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.
Dilansir dari Kompas.com, senyawa triptofan, salah satu asam amino pada pete, akan berperan sebagai serotonin, yang dapat membuat seseorang menjadi relaks dan membantu mengatasi stres atau depresi.
Selain asam amino, pete juga mengandung kalsium yang bermanfaat untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi. Selain itu, ada juga kandungan vitamin B6 yang berperan untuk memperbaiki mood.
Pete juga mengandung karbohidrat yang mengandung tiga unsur utama, yakni sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Ketiganya bermanfaat sebagai energy booster.
Mau berolahraga atau melakukan kegiatan yang menguras energi? Anda bisa mencoba makan pete dulu untuk mendapatkan tambahan tenaga.
Di balik baunya yang tidak disukai, pete ternyata memberikan sederet manfaat kesehatan. Inilah manfaat pete untuk kesehatan tubuh yang belum diketahui banyak orang.
Salah satu kandungan pete adalah kalium. Dilansir dari Halodoc, kalium bagus untuk membantu mengontrol dan mengatasi hipertensi. Pete juga diyakini dapat mengurangi risiko seseorang terkena stroke, seperti yang disebutkan di sebuah studi dalam The New England Journal of Medicine, yaitu seseorang yang rutin mengonsumsi pete akan terhindar dari risiko stroke hingga 40 persen.
Pete juga mengandung flavonoid, senyawa antioksidan yang mampu melawan radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, studi menyebutkan bahwa petai menjadi tanaman dengan kandungan flavonoid tinggi. Dengan daya tahan tubuh yang baik, seseorang akan terhindar dari berbagai risiko penyakit.
Bakteri jahat merupakan salah satu penyebab menurunnya kekebalan tubuh dan bisa menimbulkan penyakit. Mengonsumsi pete bisa membantu mengatasinya, berkat kandungan trithiolane dan hexathionine yang berperan untuk membantu melawan bakteri jahat yang masuk ke dalam tubuh.
Kandungan tryptophan pada pete akan diubah menjadi serotonin oleh tubuh. Serotonin merupakan zat yang menimbulkan perasaan relaks pada tubuh.
Pete juga kaya akan serat yang membantu melancarkan sistem pencernaan di dalam tubuh, sehingga membuat Anda terhindar dari sembelit.
Bagi perempuan, menstruasi kadang membuat tubuh menjadi tidak nyaman, seperti muncul rasa nyeri di bagian perut, kram, kembung, dan sebagainya. Hal ini tentu akan berpengaruh pada suasana hati, yang dikaitkan dengan PMS (premenstrual syndrome). Pete mengandung vitamin B6 yang mampu mengontrol kadar gula darah, sehingga masalah mood pun bisa teratasi.
Pete mengandung karbohidrat dengan tiga jenis gula di dalamnya, yaitu glukosa, sukrosa, dan fruktosa. Ketiganya akan berkombinasi dengan kandungan serat dan berubah menjadi sumber energi untuk tubuh.
Kandungan vitamin B6 pada pete yang mampu membantu mengontrol kadar gula darah, ternyata juga bermanfaat bagi penderita diabetes untuk mengendalikan penyakitnya.
Bagi Anda yang ingin mencoba berhenti merokok, cobalah mengonsumsi pete. Kandungan vitamin B6 dan B12 pada pete ternyata dapat mengurangi rasa ingin merokok. Selain itu, kandungan kalium dan magnesium juga dapat mengurangi rasa ingin mengonsumsi nikotin.
Pete juga mengandung zat besi yang dapat membantu mengatasi gejala anemia, seperti lemah, lesu, pusing, dan mual.
Kandungan kalium pada pete efektif untuk mendorong kesehatan kardiovaskular dan membantu mengurangi tekanan darah. Inilah yang membuat konsumsi pete secara teratur dapat mencegah timbulnya penyakit jantung dan membantu mengontrol tekanan darah.
Manfaat lain kalium pada pete adalah membantu membangun dan menggerakkan otot, sehingga memungkinkan ginjal untuk menyaring darah serta menjaga volume cairan tubuh dan sel berfungsi dengan normal.
Pete juga kaya akan vitamin C yang dikenal sebagai antioksidan pencegah infeksi. Beberapa studi di laboratorium juga menunjukkan bahwa ekstrak pete dapat membantu membasmi kuman dan jamur penyebab infeksi.
Memiliki kandungan kalium yang tinggi, pete diyakini dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif seseorang. Selain itu, dilansir dari Liputan 6.com, pete juga mengandung potasium yang dapat membantu kinerja otak menjadi lebih baik. Potasium memainkan peran penting dalam
Pete memiliki efek antasid yang bisa meredakan mulas atau sakit perut akibat gangguan lambung.
Kandungan flavonoid pada pete diketahui dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang baik merupakan salah satu kunci melawan infeksi di dalam tubuh.
Flavonoid dan vitamin C pada pete merupakan dua jenis antioksidan yang dapat membantu menangkal radikal bebas, sehingga membuat tubuh terhindar dari risiko kanker.
Kandungan vitamin A pada pete juga tinggi, sehingga membantu menjaga kesehatan kornea mata. Pete juga mengandung potasium yang dapat membantu meningkatkan fokus penglihatan Anda.
Selain kaya serat yang dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit, pete juga dapat membantu menetralkan tingkat keasaman dan mengurangi iritasi dengan melapisi lapisan perut.
Serat pada pete dapat membantu meluruhkan lemak, melancarkan sistem pencernaan, dan membuat Anda lebih cepat kenyang. Hal ini membuat pete cocok dikonsumsi sebagai makanan yang dapat membantu menurunkan berat badan.
Selain dikonsumsi mentah, pete bisa diolah dengan beberapa cara berikut ini agar Anda bisa mendapatkan manfaatnya secara maksimal.
Cobalah membakar pete beserta kulitnya, kemudian mengupas kulitnya dan mengonsumsi pete sebagai teman nasi. Cara ini membuat cita rasa pete menjadi lebih nikmat dan lezat, sedangkan bau pete dapat berkurang.
Merebus pete beserta kulitnya hingga layu dan empuk juga cukup ampuh dalam mengurangi bau pete. Cara ini juga akan memberikan tekstur dan konsistensi lembut pada pete.
Sebelum diolah, biji pete bisa direndam di dalam air garam selama 20-30 menit. Cara ini berguna untuk mengurangi bau pete, sekaligus memperkaya cita rasa pete menjadi lebih gurih.
Dengan adanya segudang manfaat pete, Anda mungkin menjadi tertarik untuk mengonsumsi pete. Namun, kalau masih tidak tahan dengan baunya, ada beberapa cara yang bisa Anda coba lakukan untuk menghilangkan bau pete setelah mengonsumsinya.
Terkadang, mulut yang berbau tidak hanya disebabkan oleh mengonsumsi pete, tetapi akibat tumpukan bakteri pada gigi. Jadi, cobalah menyikat gigi sekitar 30 menit setelah makan pete. Meskipun tak langsung menghilangkan bau pete, setidaknya dapat membantu menghilangkan bakteri penyebab bau mulut akibat sisa makanan.
Berkumur dengan obat kumur dapat membantu menyegarkan nafas dan mengatasi bau mulut akibat makan pete. Walaupun tak sepenuhnya menghilangkan bau pete, aroma obat kumur dapat menyamarkan bau mulut akibat pete. Senyawa klorin dioksida dalam obat kumur juga dapat membantu menghilangkan plak, bakteri, dan sisa makanan yang berpotensi menimbulkan bau mulut.
Olahan susu dipercaya ampuh untuk membantu mengatasi bau mulut, termasuk bau pete. Cobalah mengonsumsi susu sapi segar atau yogurt dan makan cokelat untuk mengatasi bau pete.
Konsumsilah buah-buahan seperti apel, semangka, atau jeruk setelah makan pete sebagai pencuci mulut. Anda juga bisa mengonsumsi daun mint, selada, atau sayuran lainnya untuk mengatasi bau pete. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa alami tertentu pada buah dan sayuran dapat membantu menetralkan senyawa berbau pada pete.