RatuBuah.com - Pernahkah kamu mendengar buah pinang? Yap, buah yang satu ini memang kerap digunakan dalam tradisi menyirih oleh sebagian masyarakat Indonesia. Lantas, apa sajakah manfaat buah pinang? Penasaran? Yuk simak penjelasan berikut hingga tuntas!
Menurut Heyne (1987), berikut klasifikasi buah pinang:
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Monocotyle
Ordo: Arecales
Famili: Araceae
Genus: Areca
Spesies: Areca cathecu L.
Asal usul tanaman pinang (Areca catechu L.) hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Namun, tanaman ini diduga merupakan tanaman asli Asia Selatan. Penyebarannya meliputi Asia Selatan, Asia Tenggara serta beberapa pulau di Laut Pasifik.
Spesies terbesar dari tanaman ini terdapat di Semenanjung Malaya (Malay-Archipelago), Filipina dan Kepulauan Hindia Timur (East Indies Island). Pola penyebaran spesies Areca di Indonesia terutama di Malaya, Kalimantan dan Sulawesi yang terdiri dari 24 spesies.
Buah pohon pinang berbentuk bulat telur sungsang memanjang, panjang berkisar antara 3,5-7 cm, dinding buah berserabut, berwarna hijau ketika masih hijau dan berubah warna merah jingga jika masa.
Didalam buah terdapat biji hanya satu, berbentuk seperti kerucup pendeng dengan ujung membulat, pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15-30 mm, permukaan luar berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan.
Buah ini telah sejak lama dikenal sebagai buah yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Hal tersebut dikarenakan buah pinang memiliki beragam nutrisi, seperti:
- Protein
- Lemak
- Karbohidrat kompleks
- Zat besi
- Vitamin B kompleks
- Kalsium
- Fosfor
- Kalium
- Antioksidan, termasuk flavonoid dan polifenol
Meski memiliki ukuran yang kecil, buah pinang menyimpan beragam manfaat yang baik untuk kesehatan. Beberapa manfaat buah pinang adalah:
Buah pinang diketahui bermanfaat untuk menjaga kesehatan mulut. Hal ini berkat kandungan zat antibakteri dalam buah pinang yang dapat membunuh bakteri jahat di rongga mulut serta gigi dan gusi. Buah ini pun digunakan secara tradisional untuk membersihkan mulut dan mengatasi masalah pada gigi dan mulut, seperti mulut kering, gigi berlubang, dan karang gigi.
Kandungan zat tannin dan kalium yang tinggi pada buah pinang bermanfaat untuk menurunkan dan mengontrol tekanan darah. Efek ini menjadikan buah pinang aman dan baik dikonsumsi oleh penderita hipertensi.
Buah pinang juga mengandung zat besi yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Oleh karena itu, buah pinang baik dikonsumsi untuk mencegah dan mengatasi kurang darah atau anemia.
Selain mengonsumsi buah pinang, anemia juga dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan lain yang kaya akan zat besi, seperti daging, hati, ikan, bayam, dan kacang kedelai.
Dalam pengobatan tradisional, buah pinang kerap digunakan untuk membunuh parasit, seperti cacing, di dalam saluran cerna. Buah pinang juga dapat merangsang pergerakan usus dan mengatasi masalah pencernaan, seperti perut kembung dan sembelit.
Buah pinang mengandung senyawa alkaloid alami dan zat yang bersifat stimulan. Zat yang terkandung pada buah pinang tersebut bermanfaat untuk menambah energi dan stamina, serta meningkatkan daya konsentrasi.
Selain berbagai manfaat di atas, buah pinang juga disebut dapat meningkatkan nafsu makan, merangsang produksi air liur, dan mengobati penyakit mata, seperti glaukoma. Meski demikian, belum ada riset yang menyebutkan bahwa buah pinang terbukti efektif dan aman dikonsumsi sebagai obat herba untuk mengatasi berbagai penyakit.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu jika hendak menggunakan buah pinang sebagai pengobatan. Risiko Efek Samping Buah Pinang Di balik beragam manfaat yang ditawarkan, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa buah pinang berpotensi menimbulkan efek samping berbahaya bagi kesehatan.
Efek samping ini lebih berisiko muncul jika buah pinang dikonsumsi dengan cara-cara tertentu, misalnya bersamaan dengan tembakau.
Berikut ini adalah beberapa risiko dan efek samping buah pinang yang bisa saja terjadi:
Buah pinang diketahui mengandung zat karsinogen, yaitu zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh. Beberapa penelitian pun menyebutkan bahwa penggunaan buah pinang dalam jangka panjang dengan cara dikunyah (nyirih) dapat meningkatkan risiko kanker mulut, kanker kerongkongan, dan kanker tenggorokan.
Kebiasaan mengunyah buah pinang diketahui dapat memicu peradangan di dalam mulut. Hal ini dapat memicu berbagai masalah pada mulut, misalnya terbentuknya jaringan parut di rongga mulut dan meningkatnya risiko kanker mulut.
Buah pinang mengandung zat stimulan alami. Zat ini dapat merangsang kinerja dan aktivitas saraf otak. Namun, jika dikonsumsi dalam jangka panjang, buah pinang dapat mengganggu aktivitas saraf dan otak. Buah pinang bahkan disebut dapat memicu efek halusinasi jika dikonsumsi secara berlebihan.
Beberapa riset pun menyebutkan bahwa konsumsi buah pinang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan mental.
Hingga saat ini, buah pinang belum terbukti aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Bahkan, tak sedikit penelitian yang menyebutkan bahwa buah pinang berpotensi menimbulkan masalah pada kehamilan, misalnya berat badan janin rendah.
Secara umum, buah pinang memang masih terbilang baik dikonsumsi sebagai suplemen herba atau makanan sehat. Namun, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsinya secara berlebihan atau dalam jangka panjang, karena buah ini belum terbukti aman sepenuhnya bagi kesehatan.