RatuBuah.com - Buah Carica atau papaya gunung merupakan buah yang tumbuh di dataran tinggi Indonesia. Buah yang memiliki nama latin Vasconcella Cundinamarcencis ini biasanya ditemukan di kawasan Dieng yang memiliki tinggi 1500 sampai 3000 mdpl.
Buah Carica adalah hasil perkebunan di wilayah Bali, wisatawan akan mudah menemukan pohon carica yang memiliki tinggi 2-3 meter di pekarangan rumah warga.
Buah ini persis seperti papaya pada umumnya, namun ukurannya sangat kecil. Di Bali, carica memiliki panggilan gedang memedi. Pada awalnya, buah ini berasal dari dataran tinggi Andes Amerika Selatan.
Karena kandungan gizinya, buah ini memiliki berbagai potensi untuk kesehatan tubuh. Berikut beberapa fakta tentang buah khas Dieng yang kaya khasiatnya.
Sebenarnya, buah ini bukan asli Indonesia. Buah ini pertama kali dibawa oleh Belanda pada masa perang dunia 2 dari dataran tinggi Andes, Amerika Selatan. Pada waktu itu, Belanda memilih daerah Dieng untuk uji coba karena buah ini hanya bisa tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian minimal 1500 mdpl.
Dari sejumlah daerah, Dieng dan Wonosobo lah yang menjadi tempat tumbuh subur buah ini. Buah carica khas Wonosobo ini jarang sekali dibudidayakan padahal memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Di daerah Dieng, pohon carica berbuah setiap tahunnya. Namun, puncak berbuahnya pada bulan Maret sampai April. Selain pekarangan warga, buah ini juga mudah dijumpai di ladang lereng bukit. Biasanya carica diolah oleh penduduk sekitar menjadi produk kuliner seperti selai, jus dan manisan.
Seiring waktu, Belanda membudidayakan buah ini sebagai bahan farmasi.
Getah dan buahnya dipercaya mengandung bahan kimia yang berguna untuk obat dan kosmetik. Pada tahun 1980, permintaan buah ini mulai meningkat karena dapat diolah sebagai manisan, kemudian seiring berjalan waktu carica menjadi jajanan khas daerah Kabupaten Wonosobo.
Sebelum mengetahui khasiat buah ini, tentu kita perlu mengetahui kandungan nutrisinya, yaitu:
Buah khas Dieng ini memiliki kandungan vitamin A dan C yang berguna untuk melindungi kulit dari sinar UV, radikal bebas, hingga antiaging. Di Amerika Selatan sendiri, buah ini dimanfaatkan sebagai bahan baku obat kulit.
Kandungan fosfor, kalsium, dan zat besi yang terkandung dari buah ini dapat menguatkan tulang kita. Kalsium dan fosfor merupakan mineral penyusun tulang, untuk itu dengan mengonsumsi buah ini secukupnya akan membuat tulang semakin kuat dan sehat.
Sementara itu, zat besi dan vitamin C dapat merangsang produksi kolagen yang diperlukan untuk membentuk tulang.
Buah asal Amerika Selatan ini juga memiliki kandungan serat yang tinggi, sehingga baik untuk sistem pencernaan tubuh. Layaknya papaya, buah ini diketahui sebagai solusi untuk mengatasi sembelit. Selain itu, kadar asam di usus dapat seimbang karena mengonsumsi buah ini sekaligus menghilangkan bakteri jahat.
Pepaya gunung atau carica ini kaya akan beta karoten. Senyawa ini provitamin A yang nantinya dapat diubah menjadi vitamin A oleh tubuh.
Beta karoten bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Setelah tubuh mengubah menjadi vitamin A, buah ini akan menjaga sel-sel retina mata agar bisa melihat dengan baik.
Vitamin A yang terkandung di buah ini juga mencegah rabun senja dan mata kering, maka dari itu dengan mengonsumsi buah ini akan mengurangi infeksi pada mata.
Khasiat carica yang tak kalah penting adalah menjaga sitem kekebalan tubuh. Dengan kandungan beta karoten dan vitamin C nya, diketahui dapat meningkatkan jumlah sel-sel imun sekaligus membuatnya lebih aktif.
Selain itu, vitamin C meningkatkan lapisan pelindung pada organ tubuh sehingga tubuh tidak rentan terpapar bakteri, virus, dan patogen.
Demikianlah beberapa fakta dari Buah ini, apakah kamu berminat untuk mencobanya?