RatuBuah.com – Pernahkah kamu mendengar buah akebia? Nama buah ini pasti masih terdengar asing di telinga kita. Usut punya usut, buah ini diketahui berasal dari Jepang, loh. Buah akebia mempunyai tumbuhan yang sering dikenal sebagai pohon anggur cokelat berkayu dan masih satu keluarga dengan jenis Lardizabalaceae, tanamannya dapat merambat sepanjang 12 meter.
Lantas bagaimanakah rasanya? Apa saja manfaat buah akebia? Untuk mengetahui jawab dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, yuk simak penjelasan berikut hingga tuntas!
Berikut klasifikasi buah akebia yang perlu kamu ketahui.
Kingdom: Plantae
Clade: Tracheophytes
Clade: Angiosperms
Clade: Eudicots
Order: Ranunculales
Family: Lardizabalaceae
Genus: Akebia
Species: A. quinata
Tumbuhan ini banyak ditemukan di hutan, pegunungan dan sepanjang pinggiran sungai. Kelebihannya, buah akebia masuk ke dalam jenis tumbuhan liana (semak) yang kuat dan mudah tumbuh sehingga tanaman ini mulai dikenal di luar Asia Timur seperti Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru meskipun awal mulanya tumbuhan ini ada di negara Korea, Jepang dan Cina
Berbeda dengan bangsa Jepang yang memanfaatkan tumbuhan ini dalam berbagai macam olahan makanan yang dapat dikonsumsi, negara Selandia Baru justru menganggap tanaman ini sebagai hama dan dilarang dibudidayakan, karena mengonsumsi daun dan batang Akebia ini dapat menyebabkan buang air kecil berlebihan.
Akebia mulai tumbuh di pertengahan musim semi dan buahnya hanya muncul saat 2 minggu di awal musim gugur. Ada hubungannya juga dengan pergantian musim, karena buah akebia hanya muncul di awal musim gugur, maka matangnya buah akebia dijadikan sebagai penanda dimulainya musim gugur.
Buah Akebi memiliki kulit tebal dengan warna ungu merona yang menakjubkan. Daging (bagian yang keruh) dan bijinya menyatu dan agak sulit dipisahkan. Untuk mencicipi daging buah-nya, biji biji harus Anda pisahkan terlebih dahulu dengan sendok. Atau jika tidak keberatan, biji bisa juga dipisahkan saat di dalam mulut dengan lidah.
Buah Akebi memiliki rasa lembut dan agak manis. Di Prefektur Akita, Jepang, biji buah ini digunakan untuk pembuatan minyak yang memiliki sifat antiseptik. Uniknya, Akebi hanya ada sekitar dua minggu saja di awal musim gugur, sehingga dijadikan tanda pergantian musim oleh masyarakat Jepang.
Mengutip dari Healthbenefits, bangsa Jepang mengolah akebia untuk dijadikan beragam jenis menu masakan. Buahnya yang manis dapat dikonsumsi langsung, sementara kulit buahnya yang pahit dimasak atau digoreng, dibuat tempura dan diberi bumbu miso.
Sementara daunnya dapat dibuat teh dan tunas mudanya dapat dibuat salad. Biji buahnya yang terasa pahit dapat menghasilkan minyak yang digunakan untuk membuat sabun tradisional pada bangsa China.
Melansir dari salah satu project karya Hayk S. Arakelyan dari Tokyo Medical University Hospital dalam Clinical Fruit Therapy, buah akebia menduduki peringkat ke-13 dalam survei terhadap 250 tanaman antifertilitas potensial di negara China. Tanaman ini juga diyakini bisa mengobati kerontokan pada alis, hernia, menurunkan demam dan dapat mengatasi kesulitan buang air kecil.
Buah akebia alias Anggur coklat memiliki senyawa anti-inflamasi yang sangat bagus dalam membantu mengurangi penyakit radang sendi, nyeri sendi, dan sakit sakit punggung. Karena buah akebia termasuk tumbuhan diuretik yang kuat, buah ini juga sangat baik untuk mengobati infeksi saluran kemih serta memelihara kesehatan ginjal kamu, lho!
Berikut manfaat buah akebia:
1. Pereda nyeri
2. Bersifat anti-inflamasi
3. Bersifat diuretik
4. Mengatasi sakit kepala
5. Mencegah penyakit tumor
6. Sumper alternatif mineral kalium
7. Mengatasi beberapa masalah pencernaan
8. Mengatasi sariawan
9. Baik untuk kesehatan kulit
10. Serta melancarkan peredaran darah
Nah, itulah seputar informasi mengenai buah akebia yang berasal dari Jepang. Semoga bermanfaat!